Halaman

Sabtu, 06 April 2013

PENYULUHAN BUDIDAYA JAHE EMPRIT

TP PKK Kec. Sleman melaksanakan penyuluhan "Budidaya Jahe Emprit" di Dusun Gabugan, Pandowoharjo, Sleman pada tanggal 6 April 2013. Sebagai nara sumber: Ir. Ellen Rosyelina S, MP. dan Endah Budi Irawati, SP.MP. dari UPN "Veteran" Yogyakarta. Pekarangan di dusun Gabugan belum termanfaatkan, banyak dijumpai lahan kosong yang tidak terawat baik oleh pemiliknya. Untuk itu TP PKK Kec. Sleman mengajak ibu-ibu untuk memanfaatkan lahan disekitar rumah untuk budidaya jahe. Adapun cara budidaya jahe sbb:

BUDIDAYA JAHE
Teknik Penyiapan Bibit
Sebelum ditanam, bibit harus dibebaskan dari ancaman penyakit dengan cara bibit tersebut dimasukkan ke dalam karung dan dicelupkan ke dalam larutan fungisida sekitar 8 jam. Kemudian bibit dijemur 2-4 jam, barulah ditanam.
Cara Penanaman
   Cara penanaman dilakukan dengan cara melekatkan bibit rimpang secara rebah ke dalam lubang tanam atau alur yang sudah disiapkan. Penanaman jahe sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan sekitar bulan September dan Oktober. Hal ini dimungkinkan karena tanaman muda akan membutuhkan air cukup banyak untuk pertumbuhannya.
Pembubunan
Tanaman jahe memerlukan tanah yang peredaran udara dan air dapat berjalan dengan baik, maka tanah harus digemburkan. Disamping itu tujuan pembubunan untuk menimbun rimpang jahe yang kadang-kadang muncul ke atas permukaan tanah. Apabila tanaman jahe masih muda, cukup tanah dicangkul tipis di sekeliling rumpun dengan jarak kurang lebih 30 cm. Pertama kali dilakukan pembumbunan pada waktu tanaman jahe berbentuk rumpun yang terdiri atas 3-4 batang semu, umumnya pembubunan dilakukan 2-3 kali selama umur tanaman jahe. Namun tergantung kepada kondisi tanah dan banyaknya hujan.
Pemupukan Organik
Pemberian pupuk kompos organik ini dilakukan pada awal pertanaman pada saat pembuatan guludan sebagai pupuk dasar sebanyak 60 – 80 ton per hektar yang ditebar dan dicampur tanah olahan. Untuk menghemat pemakaian pupuk kompos dapat juga dilakukan dengan jalan mengisi tiap-tiap lobang tanam di awal pertanaman sebanyak 0.5 – 1kg per tanaman. Pupuk sisipan selanjutnya dilakukan pada umur 2 – 3 bulan, 4 – 6 bulan, dan 8 – 10 bulan. Adapun dosis pupuk sisipan sebanyak 2 – 3 kg per tanaman. 










1 komentar: